(Laurensius Resi Daton) Pak Ecike namanya, sapaan manja untuk seorang guru muda yang berparas tampan ini, menjadi trending topik di lembaga pendidikan Smansa Adotim- Waiwerang. Sebagai guru muda yang berkualitas pengasuh mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di lembaga pendidikan Smansa Adotim- Waiwerang. Pak Ecike terlihat penuh tangung jawab dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru. Banyak strategi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang beliau implikasikan untuk peserta didik Smansa Adotim-waiwerang dalam menerjang kurikulum K 13. Selain menjadi orang tua bagi peserta didik di sekolah, pemuda asal desa Nelelamadike ini orangnya humoris dan memiliki kisah - kisah inspiratif yang selalu di tuangkan ketika duduk bersama - sama dengan beliau. Hampir banyak pengalamanya menjadikan motivasi bagi orang lain. Mengapa demikian, karna sosok seorang guru muda ini orangnya disiplin, sederhana, sopan dalam bertutur kata, pokoknya orang yang inspiratif kalau dikatakan demikian. Selain itu juga, Tak hanya di ruang kelas untuk mengajar materi Bahasa dan Sastra Indonesia. Ia mengatakan di luar kelas pun guru muda ini gemar belajar bahas asing dari aplikasi YouTube, bagi beliau biar paketan internetan habis yang penting beliau bisa belajar bahasa asing. Tutur alumni SMAK Frateran Podor - Larantuka. Sungguh luar biasa menjadi seorang guru, tidak
mudah mengembalikan sebuah telapak tangan. bagi pak Ecike, beliau tak kenal lelah beliau selalu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dalam proses rencana pelaksanaan pembelajaran pada lembaga pendidikan Smansa Adotim-Waiwerang sehingga masing- masing karakter peserta didik dalam menginput materi bisa beliau kenal. Akhir kata keteladanan adalah refleksi diri kompetensi seorang guru.
mudah mengembalikan sebuah telapak tangan. bagi pak Ecike, beliau tak kenal lelah beliau selalu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dalam proses rencana pelaksanaan pembelajaran pada lembaga pendidikan Smansa Adotim-Waiwerang sehingga masing- masing karakter peserta didik dalam menginput materi bisa beliau kenal. Akhir kata keteladanan adalah refleksi diri kompetensi seorang guru.
Penulis: a.j selalu begitu
Komentar
Posting Komentar